Salah satu dzikir pagi petang yang penuh manfaat dan bisa diamalkan.
Hadits #1453
وَعَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، أَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ إِذَا أَصْبَحَ : (( اللَّهُمَّ بِكَ أصْبَحْنَا ، وَبِكَ أمْسَيْنَا ، وَبِكَ نَحْيَا ، وَبِكَ نَمُوتُ ، وَإلَيْكَ النُّشُورُ )) . وَإِذَا أَمْسَى قَالَ : (( اللَّهُمَّ بِكَ أمْسَيْنَا ، وبِكَ نَحْيَا ، وَبِكَ نَمُوتُ . وَإلْيَكَ النُّشُورُ )) . رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِي ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ))
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambahwa beliau ketika pagi hari mengucapkan,
ALLOHUMMA BIKA ASH-BAHNAA WA BIKA AMSAYNAA WA BIKA NAHYAA WA BIKA NAMUUTU WA ILAIKAN NUSYUUR.
Artinya:
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan bagi semua makhluk.”
Dan ketika petang hari, beliau membaca:
ALLOHUMMA BIKA AMSAYNAA WA BIKA ASH-BAHNAA WA BIKA NAHYAA WA BIKA NAMUUTU WA ILAIKAL MASHIIR.
Artinya:
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolonganMu kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk).”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Imam Tirmidzi menyatakan bahwa haditsnya hasan). [HR. Tirmidzi, no. 3391 dan Abu Daud, no. 5068. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih].
Faedah Hadits
- Hari kembali dan berbangkit itu ada dan wajib diyakini.
- Dianjurkan membaca dzikir di atas, dibedakan antara lafaz dzikir pagi dan dzikir petang.
- Semua aktivitas seorang muslim dari bangun tidur hingga tidur kembali telah diatur dalam Islam. Berarti syariat Islam itu syamil mengatur segala sesuatu.
Referensi:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
—
Diselesaikan di Perjalanan Panggang – Jogja, Kamis sore, 3 Muharram 1440 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com